Tuesday, November 13, 2007




Di ruang-ruang kota

Di celah-celah pinggir desa

Di dalam banglo bilik istana kamar si rumah usang

Di dalam petak teratak usang si rumah sewa

Di dalam di mana saja

Di situlah bermula kisah ambilah

Di ruang-ruang hotel mewah berbintang lima

Di dalam bilik-bilik kecil katil hotel-hotel berharga murah

Di dalam hamparan bendang,ladang dan sawah

Di dalam taman,tasik segala bermula kisah ambilah

Di dalam semak belukar petak usang atau mobil mewah

Embun menjadi tegar kekasih saling berikrar

Merpati dua sejoli bermadu kasih perit,pedih,rintih,nikmat,keluh,resah

Jadi derita ambillah

Dari setitis air mengalir menjadi seketul darah dari seketul

Menjadi segumpal daging merah

Berdegup jantung nya bernangis bernyawa

Sayang hanya dibuat umpama seurat sebutir sampah

Tanggis nya mengisi dunia

Siapa mama nya siapa papa nya

Siapa yang empunya

Jangan ditanya siapa papa dan siapa mama nya lagi

Dia hanyalah bayi merah

Hanya bayi merah yang wujud dari rahim seorang wanita

Yang tidak dan belum mengerti apa-apa

Ambillah ingin segera ku dengarkan azan di telinga tika mata mu pejam

Ingin segera ku kenalkan mu pada dunia saat tika mata mu jaga

Ambilah adakah kau bisa menghadapi semesta yang menanti

Dengan sejumlah sejuta taring yang berbisa

Senda,tawa hilai dunia usah la kau kecewa berputus asa

Ambilah ingin ku melihat dikau mendaki puncak bukit menara tinggi menghirup erti hidup

Memeluk sari enti bunga dunia memeluk alam semesta

Ambillah ingin ku lihat kau dewasa merangkak bertatih jatuh bangkit bangun semula

Berlari ke kaki pelangi mengejar mimpi melewati samudera dengan sayap irama

Sesekali gendong la dia ajak la dia bicara sewaktu-waktu timang la dia

Dan buat dia ketawa kerana dia juga seperti anak kecil yang lainnya

Tulis la luka ambilah tulis la di dinding-dinding rumah

Tulis la di kaca-kaca pada setiap wajah yang kau jumpa kalimah yang kau kutip dari

Butir sejarah

Tulis la duka ambilah tulis la bertapa hari-hari yang kau lalui bertapa kau sunyi sepi

Dingin nya sedingin salji walau berdiri mu di panas terik mentari

Tulis la rindu ambilah tulis la atas pasir dan tanah

Tulis la dengan jari-jemari yang tidak pernah merasa nikmat sentuhan papa dan mama

Tulis la tulis la tulis la ambilah

Agar dapat ku khabarkan pada semua tidak akan lahir sejuta janin tak berdosa

Seorang lagi ambilah

Dan pabila tanggis nya pertama kali mengisi dunia

Nyaring garing memecah suasana hening subuh gelita

Di dalam dingin pagi begini embun menjadi saksi

Mentari ku bersedih si gebu kecil mengigil si mongel kecil memangil
(ambilah...ambilah....ambilah ar... ambilah...ambilah..ambilah... arr....)

credits utk ahlifiqir,baru dgr lagu ni td..really eager to share it here..maybe one of my great-great grandkids akan bace ni,b4 they facing the real world,lets them know wat the reality is..thanks sbb ade gak manusia yg berfikir utk manusia laen skang ni..hope org akan dpt the geez..there might be one or two or ten or maybe millions outtthere listening to this song n take the msg, but there might be also people yg tend to be ignorance,although they know it deep inside their hearts..masih cube mem'benar'kan their situations..although they know that they themselves yg dpt merubah their situations
ooh knape sy suke gune kata-ganti-diri-jamak skang ni eh?bile makcik lab tny about me,i answer we..bile sy nk mention pihak laen sy kate they
hem hem

No comments: